-->

Tafsir Al Hijr Ayat 26-38

Tafsir Ayat Qur'an -

Ayat 26-38: Penciptaan manusia, kisah petunjuk dan kesesatan yang terjadi antara Adam ‘alaihis salam dan musuhnya Iblis la’natulllah ‘alaih.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (٢٦) وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ (٢٧) وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (٢٨) فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (٢٩)فَسَجَدَ الْمَلائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ (٣٠)إِلا إِبْلِيسَ أَبَى أَنْ يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (٣١)قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (٣٢) قَالَ لَمْ أَكُنْ لأسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (٣٣) قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (٣٤) وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ     (٣٥) قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (٣٦) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (٣٧) إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (٣٨

Terjemah Surat Al Hijr Ayat 26-38

26. [1]Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk[2].

27. Dan Kami telah menciptakan jin[3] sebelum (Adam) dari api yang sangat panas[4].

28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat[5], “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku[6] maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[7].

30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama[8],

 

31. Kecuali iblis[9]. Ia enggan ikut besama-sama (para malaikat) yang sujud itu.

32. Allah berfirman, “Wahai iblis! Apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama mereka yang sujud itu?”

33. Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk[10].”

34. Allah berfirman[11], “(Kalau begitu) keluarlah dari surga[12], karena sesungguhnya kamu terkutuk[13],

35. Dan sesungguhnya kutukan itu[14] tetap menimpamu sampai hari pembalasan[15].”

36. Ia (Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan[16].”

37. Allah berfirman, “(Baiklah) maka sesungguhnya kamu yang termasuk diberi penangguhan[17],

38. Sampai hari yang telah ditentukan (kiamat)[18].”


[1] Dalam ayat ini dan setelahnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan nikmat dan ihsan-Nya kepada nenek moyang kita, Nabi Adam ‘alaihis salam, dan apa yang dilakukan musuhnya yaitu Iblis terhadapnya. Di sana terdapat peringatan kepada kita agar berhati-hati terhadap keburukan dan godaannya.

[2] Yaitu tanah yang sudah berubah warna dan baunya karena sudah lama.

[3] Yakni nenek moyang jin, yaitu Iblis.

[4] Api tersebut tidak berasap.

[5] Ketika hendak menciptakan Adam.

[6] Diidhafatkan atau dihubungkan kata roh dengan Allah Ta’ala adalah untuk menunjukkan kemuliaan Adam, sebagaimana kata “baitullah” (rumah Allah), dsb.

[7] Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan atau sujud membungkuk.

[8] Disebutkan dua kata penguat, “semuanya” dan “bersama-sama” untuk menunjukkan bahwa mereka semua sujud tanpa terkecuali. Hal ini sebagai pengagungan mereka terhadap perintah Allah, dan penghormatan keada Adam karena ia mengetahui yang tidak mereka ketahui. Hal ini menunjukkan kelebihan orang yang berilmu di atas orang yang tidak berilmu.

[9] Nenek moyang jin yang tinggal di tengah-tengah malaikat. Ini merupakan awal permusuhannya kepada Adam dan anak keturunannya.

[10] Iblis bersikap sombong terhadap perintah Allah dan menampakkan permusuhan kepada Adam dan keturunannya, serta merasa ujub dengan asal penciptaannya, dan mengatakan bahwa dirinya lebih baik daripada Adam.

[11] Menghukumnya karena kekafiran dan kesombongannya.

[12] Ada yang mengatakan, dari langit.

[13] Yakni dijauhkan dari semua kebaikan.

[14] Yakni celaan, aib dan dijauhkan dari rahmat Allah Ta’ala.

[15] Ayat ini menunjukkan bahwa Iblis senantiasa di atas kekafiran dan jauh dari kebaikan.

[16] Maksudnya, iblis meminta agar dia tidak diazab sekarang, bahkan agar diberikan kebebasan hidup sampai hari kebangkitan.

[17] Pengabulan Allah Subhaanahu wa Ta'aala terhadap permohonannya bukan berarti sebagai pemuliaan untuk dirinya, akan tetapi sebagai ujian dan cobaan dari Allah untuknya dan untuk hamba-hamba-Nya agar diketahui dengan jelas orang yang benar; yang taat kepada Allah dengan yang tidak demikian.

[18] Yakni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.

Related Posts: Tafsir Al Hijr Ayat 26-38

Label Clouds
Faidah Surat Al Qur'an Juz 1 Juz 10 Juz 11 Juz 12 Juz 13 Juz 14 Juz 15 Juz 16 Juz 17 Juz 18 Juz 19 Juz 2 Juz 20 Juz 21 Juz 22 Juz 23 Juz 24 Juz 25 Juz 26 Juz 27 Juz 28 Juz 29 Juz 3 Juz 30 Juz 4 Juz 5 Juz 6 Juz 7 Juz 8 Juz 9 Keutamaan Surat Al Qur'an Tafsir 'Abasa Tafsir Ad Dukhaan Tafsir Adh Dhuha Tafsir Adz Dzaariyat Tafsir Al 'Aadiyaat Tafsir Al 'Alaq Tafsir Al 'Ashr Tafsir Al A'laa Tafsir Al A'raaf Tafsir Al Ahqaf Tafsir Al Ahzab Tafsir Al An'aam Tafsir Al Anbiya Tafsir Al Anfaal Tafsir Al Ankabut Tafsir Al Balad Tafsir Al Baqarah Tafsir Al Bayyinah Tafsir Al Buruj Tafsir Al Fajr Tafsir Al Falaq Tafsir Al Fath Tafsir Al Fatihah Tafsir Al Fiil Tafsir Al Furqan Tafsir Al Ghaasyiah Tafsir Al Haaqqah Tafsir Al Hadid Tafsir Al Hajj Tafsir Al Hasyr Tafsir Al Hijr Tafsir Al Hujuraat Tafsir Al Humazah Tafsir Al Ikhlas Tafsir Al Infithaar Tafsir Al Infithar Tafsir Al Insan Tafsir Al Insyiqaq Tafsir Al Insyirah Tafsir Al Isra Tafsir Al Jaatsiyah Tafsir Al Jinn Tafsir Al Jumu'ah Tafsir Al Kaafiruun Tafsir Al Kahfi Tafsir Al Kautsar Tafsir Al Lahab Tafsir Al Lail Tafsir Al Ma'aarij Tafsir Al Maa'uun Tafsir Al Maidah Tafsir Al Mu'min Tafsir Al Mu'minun Tafsir Al Muddatstsir Tafsir Al Mujadilah Tafsir Al Mulk Tafsir Al Mumtahanah Tafsir Al Munafiqun Tafsir Al Mursalat Tafsir Al Muthaffifin Tafsir Al Muzzammil Tafsir Al Qaari'ah Tafsir Al Qadar Tafsir Al Qalam Tafsir Al Qamar Tafsir Al Qashash Tafsir Al Qiyamah Tafsir Al Waqiah Tafsir Al Zalzalah Tafsir Ali Imran Tafsir An Naas Tafsir An Naazi'aat Tafsir An Naba' Tafsir An Nahl Tafsir An Najm Tafsir An Naml Tafsir An Nashr Tafsir An Nisa Tafsir An Nur Tafsir Ar Ra'd Tafsir Ar Rahman Tafsir Ar Ruum Tafsir As Sajdah Tafsir Ash Shaaffaat Tafsir Ash Shaff Tafsir Asy Syams Tafsir Asy Syu'araa Tafsir Asy Syuura Tafsir At Taghaabun Tafsir At Tahrim Tafsir At Takaatsur Tafsir At Takwir Tafsir At Taubah Tafsir At Tiin Tafsir Ath Thalaq Tafsir Ath Thuur Tafsir Az Zukhruf Tafsir Az Zumar Tafsir Fathir Tafsir Fushshilat Tafsir Hud Tafsir Ibrahim Tafsir Juz Amma Tafsir Luqman Tafsir Maryam Tafsir Muhammad Tafsir Nuh Tafsir Qaaf Tafsir Quraisy Tafsir Saba' Tafsir Shaad Tafsir Thaha Tafsir Yasin Tafsir Yunus Tafsir Yusuf
Blog Archive